First Floor

Bubaran makan2 menyambut kunjungan Apey ke Jakarta di Senayan City, Irpan dan Q mo nebeng mobil Wibi buat balik.

"Gw parkir di first floor", kata Wibi.

Karena masih belum familiar dengan mall baru ini, mereka bertiga pun mengelilingi lantai satu mencari2 pintu ke tempat parkir. Lampu2 udah mulai dipadamkan karena Sency udah mau tutup.

Ada satu pintu exit ke tempat parkir. Tapi diujungnya yang ada adalah lift.

"Lho kok lift?, gw tadi dari tempat parkir langsung masuk ke dalam dan keliatan ada tulisan 'first floor'", Wibi yakin banget.
"Coba naik satu lantai ke atas, kali aja bisa lewat situ", usul Irpan.

Dan sekarang bertiga mengelilingi lantai dua.
Nggak ketemu. Wibi mulai cemas. Yang lain mulai capek keliling2.
Nanya Satpam.

"Parkir dimana mas? di luar atau di parkiran dalam?", tanya satpamnya.
"Di dalam, di P5".
"Oh, P5 di atas, naik lift yang disana aja ke lantai 5".

Meskipun rada nggak yakin mereka bertiga naik lift ke lantai 5, karena Wibi yakin banget dia parkir di 'first floor'. Sampai lantai 5, begitu keluar dari pintu lift,

"Nah, itu dia pintunya...", seru Wibi dengan bahagia.
"Nah kan... ini dia tulisan 'first floor'nya!", Wibi nunjuk ke iklan di depan pintu lift yang bertuliskan "PROMOD, first floor"...

*tepok jidat*

data dan fakta:
- Wibi inget banget dia parkir di P5. P LIMA. Dan itu semestinya nunjukin nomor lantai kan?
- Waktu keluarnya harus turun dari lantai lima lewat Ramp parkir yang muter2. Dan Wibi juga inget kalau tadi dia masuknya juga harus naik muter2 panjang.
- Terus kenapa yang dijadiin patokan sampe mati malah iklan first floor??

*tepok jidat*